Saya bisa tahan dengan orang bodoh, tapi saya tidak bisa
tahan dengan orang yang membanggakan dan memamerkan kebodohannya. Setidaknya,
orang bodoh bisa diajari untuk menjadi pintar dia bodoh karena ketidaktauannya tapi orang yang
bangga dengan kebodohannya lalu dipamerkan di publik sudah sulit untuk dibawa ke
arah yang benar dan harus dilawan dengan meluruskan fakta.
Jadi kemarin timeline twitter saya, ramai dengan sebuah
artikel yang membahas tentang sejarah nusantara yang ditulis oleh seorang
Netizen. Saya suka membaca sejarah, terutama tentang perkembangan manusia di
berbagai bangsa apalagi di bangsa sendiri maka saya antusias terhadap hal
berbau sejarah ini, dan rupanya yang dibahas adalah tentang Patih Gajahmada di
kerajaan Majapahit yang ternyata menurut beliau adalah orang Islam dan namanya
sebenarnya bukan Gajahmada melainkan Gaj Ahmada.
Berikut adalah screenshoot analisa artikel dahsyat tersebut.
<screenshoot.jpg>
Tanpa harus riset pun saya bisa tau kalau apa yang ditulisnya ini omong kosong sekedar cocokologi belaka.
1.
Penemuan Koin berlafadz arab bukan indikasi
bahwa majapahit itu kerajaan islam tapi merupakan tanda bahwa ada
pedagang-pedagang dari Arab yang mulai berdatangan dan ini sesuai dengan
catatan sejarah.
2.
Raja-raja dan bangsawan pada masa majapahit yang
meninggal jasadnya dibakar, sesuai dengan ajaran agama hindu yang mana menjadi
gak cocok lagi dengan klaim kalau mereka adalah muslim
3.
Gajah mada hidup di era 1300an Masehi sedangkan
Islam mulai menyebar di nusantara/Majapahit tahun 1400an dan ini ada catatan
sejarahnya bukan cocokologi
4.
Gajah Mada tewas dalam pertempuran dengan Raden
Patah yang notabene adalah pemimpin kerajaan islam yang menghancurkan Majapahit
5.
Kenapa yang diceritain Cuma patih nya ? raja nya
kenapa gak sekalian dicocokologi
Masih banyak fakta-fakta sejarah lainnya tapi itu yang saya
ingat dari sejarah majapahit, bisa di googling tentang sejarah lengkapnya di
mbah google tentunya.
Mengapa Ini Bisa
terjadi?
Ini bukan pertama kali nya saya membaca artikel sejenis, sebelumnya banyak sekali artikel yang terbuat dari bahan-bahan hoax yang kemudian digabungkan dengan selimut agama islam. Seperti Candi borobudur yang dibangun umat islam, lalu ditambah lagi dibangun oleh nabi sulaiman, dan puncak ceritanya ternyata cerita tentang nabi sulaiman itu terjadi di pulau jawa.
Ini bukan pertama kali nya saya membaca artikel sejenis, sebelumnya banyak sekali artikel yang terbuat dari bahan-bahan hoax yang kemudian digabungkan dengan selimut agama islam. Seperti Candi borobudur yang dibangun umat islam, lalu ditambah lagi dibangun oleh nabi sulaiman, dan puncak ceritanya ternyata cerita tentang nabi sulaiman itu terjadi di pulau jawa.
Saya melihat ada kecenderungan orang indonesia untuk
mengarang cerita-cerita religus dari negara lain untuk dibuatkan versi
indonesianya. Ini sudah pernah terjadi dulu ketika Hindu adalah agama nasional
Nusantara, Mahabrata yang merupakan kisah spritual hindu dari India dibuat
versi indonesianya, Tokoh-tokohnya, latarnya bahkan ceritanya digubah sehingga
seolah-olah semua kejadian itu terjadi di sini di Indonesia. Tujuannya adalah
supaya masyarakat lebih familiar dengan kisah-kisah nya dan menjadi tertarik
untuk memeluk agama hindu pada saat itu.
Hal ini dilakukan di zaman kuno dimana informasi belum bisa
menyebar secepat seperti sekarang, sehingga tidak banyak orang bertanya dan
mengetahui fakta yang sebenarnya. Nah jika itu dilakukan di zaman sekarang
dimana orang bisa tau apa yang dilakukan orang lain dibelahan bumi lain secara
realtime, sungguh sangat ironis dan terkesan bodoh. Tapi lucunya artikel
semacam ini terus menerus ada, kalau dalam kasus yang terbaru ini seakan-akan
orang itu gak rela dalam tubuhnya ada darah orang kafir. Tidak mau menerima
kenyataan bahwa sejarah tidaklah seindah yang dibayangkannya.
Karena pola pikir yang seperti ini artikel sejenis selalu
saja ada, bukan Cuma Gajahmada tapi banyak juga tokoh-tokoh lain yang diklaim
sebagai muslim, ada yang tokoh beneran seperti Napoleon Bonaparte sampai tokoh fiksi seperti karakter game Assassin creed, dan yang paling konyol
tokoh Kapten jack sparrow , bajak
laut yang sejatinya adalah tokoh perampok kapal diklaim juga sebegai seorang
muslim. Ada juga wong fei hung tokoh
kungfu dari cina yang pernah juga diklaim muslim, bukan Cuma yang sudah
meninggal ada juga tokoh yang masih hidup yang ikutan di claim, seperti Jackie chan yang disebut masuk islam
hanya karena dia upload foto selfie menggunakan pakaian Arab. Dan masih panjang
lagi daftar orang-orang yang di claim ini sampai saya muak melihatnya.
Mengapa?
Untuk menjawabnya saya akan flashback ke zaman saya kecil
dulu, sekitar tahun 2000an awal ketika perkembangan internet belum sepesat
sekarang, pernah menyebar sebuah video yang berjudul kurang lebih namanya “azab
anak durhaka” , di video itu ditampilkan sesosok mahluk yang diklaim sebagai
seorang anak yang durhaka kepada orang tua nya dan karena itu dia berubah
menjadi sesosok mahluk manusia setengah ikan. Di video itu ditampilkan sesosok
mahluk manusia setengah ikan yang terlihat jelas berada didalam sebuah kandang
dan di background ditambah dengan suara orang berbicara bahasa arab entah apa
artinya. Saya ketakutan setengah mati karena video itu, jauh lebih takut dibandingkan
gambaran hantu di film karena saya tau semua itu hanya karangan sedangkan yang
ada di video itu terasa sangat nyata dan menakutkan. Bertahun-tahun gambaran
manusia ikan itu nempel di kepala, bahkan tidak jarang saya bermimpi buruk
didatangi mahluk mengerikan itu.
Beberapa tahun kemudian, ketika saya sudah mulai sering berenang di dunia maya barulah saya tau
kalau video itu hoax,After all this time ternyata
semua itu hanya kebohongan belaka. Manusia setengah ikan yang pernah saya lihat
itu rupanya ikan pari yang memang memilki bentuk mirip wajah manusia dibagian
mulutnya. Semakin sering saya mencari semakin saya tau video semacam itu jauh
lebih banyak lagi, rata-rata videonya berjudul azab ditambahi video binatang
yang cacat dan diembel embeli caption bahwa itu manusia yang kena azab dengan
berbagai jenis perbuatan. Jika di Indonesia binatang seperti ini disebut
manusia kena azab di India disebut titisan dewa dan disembah. Same shit different toilet
Apa motivasi orang-orang ini membuat video atau artikel
bohong semacam itu? Saya mempunyai beberapa hipotesis
-
Menakuti Orang
Seperti yang sudah saya alami memang video
bohong seperti ini bisa menakuti anak-anak, tujuannya sebenarnya baik supaya
anak itu tidak durhaka kepada orang tua, tidak melakukan hal-hal yang dilarang
agama, atau jadi lebih takut kepada azab Tuhan. Tapi, kenapa harus dengan
sebuah kebohongan?, tidak ada hal baik yang bisa didapatkan dari sesuatu yang
dimulai dengan kebohongan. Menurut sebuah studi membohongi anak berarti kita
sedang mengajari mereka untuk berbohong, dan Riset di Massachusetts Institute
of Technology (MIT) menunjukan bahwa anak-anak tidak mudah untuk dibohongi
seperti apa yang Anda, orang dewasa pikirkan. Anak-anak bisa mengetahui
kebohongan secara langsung serta bisa mengetahui siapa saja orang yang
menyembunyikan informasi darinya.
-
Mendapatkan Keuntungan
Ada beberapa orang yang mengetahui
kelemahan dari muslim indonesia ini, yang mudah sekali diperdayai oleh sesuatu
yang diselimuti agama. Hal ini dimanfaatkan dengan cara membuat sebuah account
social media yang membuat konten hoax yang dibalut agama yang kemudian akan
menjadi viral karena akan dengan mudahnya orang meng-share konten itu tanpa
berpikir panjang. Lalu dimana untungnya buat dia? Jumlah like,share, dan
follower otomatis akan bertambah dan sebuah akun media social yang memiliki nilai
besar di 3 faktor itu akan memiliki nilai jual yang tinggi. Coba perhatikan,
pasti pernah melihat konten seperti ini bertebaran di social media, jenis nya
macam-macam. Ada yang dengan terang-terangan membuat konten hoax ada pula yang
membuat postingan yang “memaksa” muslim yang membaca untuk berinteraksi dengan
konten buatan nya. Misalnya postingan yang memerintahkan untuk mengetik Amin
sambil share atau postingan yang berbunyi “like jika Allah tuhan mu, share jika
nabi Muhammad nabi mu” , seakan akan orang yang tidak melakukan kedua hal itu
bukan muslim sejati.
-
Percaya
Kategori ketiga ini adalah orang yang memang
dengan polos nya percaya dengan konten hoax yang dia baca dan kemudian dia
tulis ulang di account social media nya atau di situs pribadi nya sehingga konten
hoax itu semakin menyebar. Saya pernah
melihat sebuah film bertema islam yang dalam satu scene nya bercerita tentang
kejayaan islam di eropa. Kemudian diceritakan bahwa ternyata Napoleon Bonaparte
adalah muslim, saya kaget luar biasa didn’t
see that coming, buktinya? Patung dan beberapa bangunan di paris jika
ditarik garis akan mengahadap kiblat. :facepalm:
saya baru tau keislaman seseorang ditentukan dari patung yang mengahadap
kiblat, konyol tapi well banyak yang
percaya dengan hal itu, termasuk si pembuat film.
Ketinggalan Zaman
Pada dasarnya saya sangat tidak setuju dengan cocokologi
agama, karena seharusnya agama itu suci dan tidak perlu dinodai dengan
keduniawian. Tapi tetap saja selalu ada yang mencocokologi nya dengan Science
yang justru membunuh perlahan agama itu sendiri seperti yang pernah saya tulis
disini, atau dengan sejarah yang akhirnya malah jadi ngawur seperti cerita
ngawur Gajahmada, dengan dunia medis yang akhirnya pun jadi malapetaka (
Fenomena antivaksin yang juga marak di indo). Saya kadang heran kenapa sih
harus dicocokan, apa keimanan nya tidak cukup kuat sehingga butuh pembuktian.
Sesungguhnya melakukan cocokologi di zaman informasi cepat
seperti sekarang itu sangat ketinggalan zaman karena informasi akan dengan
cepat menyebar dan kelemahan dari hipotesis cocok-cocokan nya ini akan dengan
cepat dan mudah untuk diketahui publik. Berbeda jika dilakukan di zaman tanpa
internet dulu seperti yang sudah pernah saya alami, orang akan kesulitan untuk
mencari kebenaran dari informasi yang dia terima sehingga cenderung untuk
percaya saja.
Akhirnya, Hipotesis cocok cocokan ini hanya akan menjadi
bahan olok-olok terutama di social media, di kasus gajahmada ini contohnya,
banyak yang mulai membuat lawakan dengan mengislamkan tokoh-tokoh lain seperti
Hayam Wuruk jadi Hj .Ayam wuruk, kan konyol yang akhirnya agama islam sendiri
yang rugi karena jadi bahan tertawaan.
STOP
Untuk bisa menghentikan penyebaran dari konten-konten hoax
berbau agama ini ada beberapa langkah yang bisa dilakukan
1.
Berpikirlah Kritis
Tuhan menganugerahi kita otak untuk
berpikir maka gunakan itu sebaik-baiknya jangan sampai otak itu menjadi
bernilai jual tinggi karena kondisinya gress tidak pernah dipake. Saya sering
bertemu dengan orang yang tidak sanggup
untuk berpikir, menentukan moralitas sederhana baik dan buruk pun tidak sanggup
karena dia tidak terbiasa untuk berpikir kritis, tugas berpikir buat orang ini
sudah diserahkan kepada orang lain yang dia anggap punya otoritas dalam menentukan
apa yang baik dan buruk buat dia.
2.
Perluas wawasan
Di zaman internet seperti sekarang menambah
wawasan dan pengetahuan baru setiap hari itu sangat mudah, hanya dengan modal
gadget dan koneksi internet kita bisa mendapatkan berbagai informasi baru
setiap harinya dari seluruh dunia. Tapi, ada banyak orang yang wawasan internetnya
hanya sebatas scrolling Social Media.
Makanya gak heran jika orang kita lebih mudah percaya hoax di social media
karena satu-satunya sumber informasi di internet yang dia punya Cuma itu,
internet=social media . Berhentilah berada dalam dunia sempit itu, internet
adalah jagat raya informasi yang begitu luas, sayang sekali kalau hanya
berputar-putar di social media.
3.
Buka pikiran
Ketika sudah berada di jagat raya informasi
internet yang tidak terbatas kita akan banyak menemukan informasi-informasi
baru yang mungkin tidak semuanya sesuai dengan apa kita sukai entah itu konten
yang eksplisit , tidak sesuai dengan
keyakinan, menyinggung perasaan, atau konten terlarang sekalipun. Reaksi orang
akan berbeda-beda ada yang marah, tidak setuju, atau bahkan sakit hati.
Daripada bereaksi negatif seperti itu lebih baik kita buka pikiran kita
lebar-lebar karena dari informasi-informasi baru itu jika kita mencoba membuka
diri dan melihatnya dari persfektif lain bisa jadi itu akan menjadi hal yang
berguna buat kita suatu saat nanti.
So that’s it. Semoga tulisan ini bisa berguna, how do you
think?
Tag :
opini
0 Komentar untuk "Cocokologi Islam"